Sponsor/Adverstisement

Search This Blog

Thursday, October 16, 2008

Perkara Yang Kita Tidak Mengerti

Sudah cukup lama saya sering memikirkan ketidakadilan di dunia ini. Juga saya merasakannya sendiri secara langsung. Mengapa banyak orang fasik semakin makmur dan orang benar tetap menderita. Mengapa banyak orang miskin yang sudah susah hidupnya tertimpa lagi dengan musibah atau bencana alam. Saya sering bertanya2 sendiri kepada Tuhan: Mengapa ini bisa terjadi? Saya juga sering memikirkan maksud dari semuanya ini atau hubungan sebab-akibat dan juga hikmah dari semua ini. Biarpun saya tidak hidup kekurangan, puji Tuhan!, tetapi kebahagiaan saya tidak lengkap dan ada yang mengganjal. Karena saya melihat banyak saudara2 saya yang masih kelaparan dan menderita. Sampai sekarang saya tidak menemukan jawabannya. Siapa saya ini yang bisa menyelami pekerjaan Tuhan penciptaku?, siapa saya yang bisa menilai adil dan tidak adil? Saya tidak mempunyai jawabannya dan ini justru memberikan kelegaan setelah dalam waktu yang cukup lama pikiran saya bergumul untuk mencari jawabannya. Sebelum ini saya juga sering memikirkan hal2 yang berat dari sudut Teologi. Sebagai contoh: tentang bagaimana pertamanya Lucifer memberontak terhadap Tuhan, apakah Yudas diterima di Surga atau di Neraka, kalau Tuhan mengetahui awal dan akhir mengapa Dia tetap menciptakan Lucifer, dsb. Sampai satu hari saya di gereja sedang mengikuti misa harian, saya "ditegur" Tuhan lewat firmanNYA Roma 12:3" Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing." Dari situ saya berhenti memikirkan yang terlalu tinggi dari pikiran saya.

Banyak perkara2 yang saya tidak mengerti yang terjadi didunia ini. Si Iblis memang pintar untuk mengambil kesempatan ini untuk menggoyahkan iman saya. Juga banyak orang yang tidak mengerti tetapi bukannya mencari tau lebih dalam tetapi malah meninggalkan iman atau agamanya. Mereka memilih sesuatu yang gampang dimengerti atau yang bisa dimengerti dalam semua halnya. Iman saya sempat goyah juga beberapa kali dalam pemikiran tentang ketidakadilan didunia ini. Manusia ingin selalu mendapatkan jawabannya dan hati mereka restless kalo tidak mendapatkannya. Siapakah kita yang bisa mengerti semua pekerjaan Tuhan? kalo kita mengerti semuanya...besar kemungkinan bahwa itu buatan manusia sendiri dan bukan pekerjaan Tuhan. Karena beberapa kali Firman Tuhan mengatakan " siapakah yang dapat menyelami pekerjaan Tuhan?(Pkh 3:11)" Jalan kita bukan jalan Tuhan, rancangan Tuhan bukan rancangan kita(Yes 55:8). Mengapa kita harus meninggalkan iman kita atau Tuhan kalo ada sesuatu yang kita tidak mengerti? bukankah kita harus sabar untuk melihat jawabannya? For everything there is the time(Pkh 3:1). Sebagai seorang Researcher di bidang Chemistry, saya banyak menemukan teori2 yang belum saya mengerti sepenuhnya sampai sekarang. Salah satunya adalah teori Schrodinger tentang electrons probability. Saya mengenal rumusnya dan artinya tetapi belum pernah mengerti sepenuhnya di kepala saya. Tapi saya tidak berniat untuk meninggalkan Chemistry biarpun banyak yang belum saya mengerti dan saya tidak goyah dalam research saya. Mengapa saya goyah waktu saya tidak mengerti tentang pekerjaan Tuhan dan iman saya? There is something wrong here.

Tuhan telah memberikan dan memperlihatkan kepada manusia bukti2 yang cukup tentang kebenaran Firmannya, kesetiaan janjinya lewat semua karya2nya dalam hidup kita. Itu sudah memberikan jaminan iman yang kita pegang atau kata lain adalah "deposit iman". Deposit iman ini cukup untuk melihat apa yang kita belum pernah melihat, cukup untuk menjamin janji2 Tuhan yang belum kita dapatkan, dan cukup untuk membuat kita tidak takut akan hal2 yang belum pasti. Dia adalah Bapa yang penyayang, kita sebagai anaknya tinggal tau beres...semuanya akan ditanggung dengan baik! Itu yang saya dapatkan waktu saya sedang merenung tentang anak saya. Anak saya 16 bulan...yang dia pikirkan sekarang adalah makan, main, tidur. Dia tidak pernah memikirkan bagaimana orangtuanya mendapatkan uang untuk memberi dia makan, tempat tinggal, atau membelikan mainan. Dia mungkin tidak mampu memikirkan hal2 yang demikian sekarang. Yang dia tau adalah everthing is taken care of, dia tidak kekurangan, dan tau beres akan segalanya. Demikian juga kita harus bersikap terhadap Bapa kita disurga. Mungkin kita banyak tidak mengerti akan karya2nya dan maksud dari semuanya itu, tetapi kita harus punya mental seperti anak kecil yaitu kita percaya semuanya akan beres! Maka dari itu Tuhan mengatakan datanglah kepadaku seperti anak kecil (Mrk 10:14).

Soal ketidakadilan, penderitaan, kesedihan atas orang2 baik didunia ini, kita semua belum bisa melihat jawabannya. Sebagai contoh Yesus sendiri; Dia bisa dikategorikan orang paling baik satu dunia ini yang pernah ada. Tapi lihat perjalanan hidupnya didunia; tak ada tempat tinggal tetap, dari ukuran bisnis dunia Dia tidak sukses, dari lahir dikejar2 untuk dibunuh, sampai dewasapun masih dikejar2 dan akhirnya meninggal dengan cara yang tidak pantas sama sekali. Kalo melihat Dia saat itu...siapakah yang mengerti??? murid2nya terdekatnya pun tidak mengerti sampai Yesus naik ke Surga. Hanya beberapa orang bijak yang mengerti apa yang terjadi pada Yesus. Disinilah letak jawabannya; yaitu dalam kebangkitan Kristus kita memperoleh keadilan, kebahagiaan yang sesungguhnya dan pengertian. Apa yang terjadi didunia itu hanya sementara dan tidak ada artinya jika dibandingkan kehidupan yang tidak ada batasnya nanti. Di dunia manusia mungkin hidup ~80 tahun tapi setelah itu manusia hidup selamanya. Apakah arti 80 tahun dibanding selamanya? jawabannya adalah tidak ada artinya. Tuhan pada akhirnya akan memberikan keadilan yang lebih dari apa yang kita pernah bayangkan. Keadilan Tuhan akan menyukakan hati manusia dan membuat kita bergembira(Mzm 7:17). Jangan terlalu memikirkan hidup didunia ini tetapi pikirkanlah hidup yang diatas(Kol 3:2). Bergembiralah bahwa Tuhan itu sungguh adil dan inilah janjinya bagi kita yang akan datang: "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Why 21:4
Mzm 58:11 "Dan orang akan berkata: "Sesungguhnya ada pahala bagi orang benar, sesungguhnya ada Allah yang memberi keadilan di bumi."

Copyrighted picture was taken with all rights reserved: http://www.flickr.com/photos/beija-flor/2809674144/ by Carf

Sharing dari Diana OC

Hi friends,There were lots of reason for why I came to this retreat.One of the main reasons other than " reconcile with God " of course, I wanted to meet my friends from PD yosua whom later, I might not meet as often as I used to be. :-(well, anyway. I went with my mum and we had a blast.Came to this retreat was a great experience to me.After missing going to PD for 3 months, this retreat was really an uplifting moment that Hey, I want to remember it always.I am just saying that people often think retreat as boring blah blah blah, well, I think they should open their eyes and try it because once they try, they can't get enough of it. At least I can't. lol...

For pd yosua ppls :When I came to US, I was really scared since I had no friends at all.After meeting you guys @ PD, I "feel" like I have friends. A new hope is in me.And AWESOME !!!, it lasted for more than 2 years.So, I am so happy to meet you all.Thanks to Godand to all of you people who helped me in the pastwhile I was in Irvineeven though I am no longer living near you guys, I am still bothering you a lot.... hehehee, so sorry for that too...Will miss you,Dianaa

Sharing Dari Donny

Dear Mudikans

Udah beberapa lama, akhirnya gw sempatkan waktu untuk sharring, apalgi abis ret-ret pula minggu kemarin. Seperti biasa dan yg bikin gw males banget buat sharring adalah ada pertanyaan "where do I start???" . Ge benci banget sama pertanyaan itu, karena pertanyaan itu sulit banget buat dijawab buat gw. Tapi gw coba untuk memulai.

Gw percaya, everything happen for a reason,it's true. Pada saat gw putusin buat ret-ret, seperti yg sudah gw share di PD kemarin, gw ikut ret-ret karena gw "kalah bertaruh" sama Tuhan (and it always be like that... ). Waktu di ret-ret gw dan kita semua yg ikutan ret-ret diajar buat surrender... ..dan pada saat itu..well... gw tau gw belajar buat berpasrah diri.... but...that's it karena gw pikir gw merasa diri gw sudah cukup berpasrah diri koq sama Tuhan jadi gw pikir sama aja lah....ngomongin pasrah koq baru dari sekarang pikir gw waktu itu, gw udah pasrah duluan (pikir gw waktu itu).... But you know what....??? Kadar kepercayaan diri gw yg gw bilang gw "sudah cukup" berpasrah diri.... is NOT enough dimata Tuhan dan gw harus akuin sih...... Mau buktinya...? ??? OK, let's start....

Hari ini hari minggu 09/06/08, hari masih pagi and seperti biasa gw masih dengan santainya "berenang" di kasur ditemani dengan guling kesayangan gw . Tiba-tiba ada telp, BT lah gw karena merasa terganggu, but karena itu adalah telp dari sohib gw yg diluar kota akhirnya gw putuskan buat mengangkat itu telp.... Kita chit-chat... dia cerita kalo tempat kerjanya yg dulu (dia kerja di Panasonic plant) bakalan resmi tutup tgl 12 Sept ini (gw sampai dikirimin emailnya.... hiks... sedih juga...mereka claims mereka cuma "merumahkan" 500 pekerja doang, tapi in reallity mereka udah PHK lebih dari 2000 orang dari th kemarin), anyway... akhirnya temen gw putuskan buat berganti profesi menjadi truck driver. Gw sempat kaget dan kita ngobrol lagi. Gw bilang "you ga kasihan sama istri you....?? karena resiko jadi truck driver kan bakalan jarang banget ketemu keluarga, bisa 3 bulan sekali aja ketemu keluarga udah kebagusan apalagi you belum punya anak.." Dia bilang, dia sudah berunding sama istrinya soal hal ini dan istrinya approve-approve aja... Pada saat itu gw langsung mikir soal kerjaan gw dan gw bersyukur sama kerjaan gw walau kerjaan gw over loaded, bos gw sucks (somehow... walau gaji gw baru dinaikin hueehehhehe. .. ) tapi paling ga gw ga harus jadi truck driver.... Habis itu gw bilang sama dia, karena kan dia apply assylum so gw bilang, "Hei... make sure elo jangan sampai keluar amrik dulu...karena kan surat you belum keluar..." Btw, dia udah 4 th apply assylum tapi belum di granted juga... tapi dia bilang "Tenang aja man.... gw lupa kasih tau'lo kalo akhirnya assylum gw di granted.... baru belum lama ini gw terima suratnya dari INS..." "Puji Tuhan...." itu kata2 yg otomatis keluar dari mulut gw...dunno why...padahal kasus gw sendiri aja yg udah sekian lama and actually lebih lama dari dia malah belum kelar... hiks... Lantas kita lanjutkan chit-chat nya sampai pada akhirnya kita musti tutup telp karena dia sebenarnya telp gw pada saat break time nya dia (dia lagi ambil kelas truck driver dan menurut rencana bakal lulus tgl 21 ini...)

Ada rasa sesak di dada...sebagai manusia... rasa iri selalu ada... Kembali ke masalah surat-surat. ...seperti biasa...tampa menunggu lama gw langsung melayangkan suara protes gw ke Tuhan.... Suara yg tak bersuara... protes itu gw layangkan ke Tuhan....kesesakan di dada ini gw tunjukan ke Dia. Tapi Tuhan dengan santainya bicara "True... you ga punya Green Card.... But... apa selama ini engkau merasa kekurangan?? ? " "True.... temanmu bakal punya Green Card and it's soo true... kalo dia bisa ketemu orang/keluarga di luar amrik.... apakah kamu yakin dia bisa langsung keluar amrik dengan situasi ekonomi yg kaya begini..???? "

Gw langsung tilas balik, coba membandingkan hidup gw dengan temen gw, dan gw beneran merasa malu banget dueh....Gw bisa melihat keadaan gw sebagai keadaan yg sangat nyaman....mungkin ga sedikit orang yg ngiri sama keadaan yg gw punya sekarang ini... Gw melihat bagaimana Tuhan tetap memegang erat janji Nya, menjaga Ku seumur hidupku... enggak cuma dalam masalah materi tapi juga spiritual. Semuanya terjaga... dengan SANGAT BAIK. Sekali lagi gw melihat diri gw sebagai benang basah yg harus berdiri... benang yg sangat lemah ditambah dengan air (yg gw anggap sebagai beban hidup, kekecewaan, kegelisahan, kesedihan, etc...) HARUS BERDIRI....seandain ya enggak ada TANGAN yg kuat...apa yg bisa benang itu lakukan buat berdiri...?? ? Langsung gw merasa sedih dan malu sama diri gw sendiri dan Tuhan.... bisa-bisanya aku protes....gw yg merasa dan meng-klaim kalo diri gw udah "pasrah" ... malunya....langsung gw minta ampun sama Tuhan.... benar benar mau belajar lebih berpasrah dan mensyukuri apa yg Tuhan telah berikan dalam hidupku... baik hal yg menyenangkan. ... menyedihkan. ... semuanya gw imani dan gw yakini kalo itu semua sudah direncanakan dan terlebih lagi SEMUANYA ITU ADALAH BAIK.... SUNGGUH TERAMAT BAIK bagiku dan membuat diri ku SUNGGUH BERARTI.

Terima kasih Tuhan...engkau telah membimbing aku selama ini, janjimu memang seperti fajar... yg tak pernah terlambat... biarlah itu ku imani seumur hidupku.... Amin.

Sebagai penutup gw mo attach lagu ini...lagu yg sungguh terbesit di benak gw waktu gw protes sama Tuhan...

http://www.kidung. com/player/ semua_baik/ player.html

Sharing Dari Maggie

Halo teman2. di kesempatan ini saya diberi kesempatan sama ernest untuk sharing ttg hal yg saya alami baru2 ini.

Dibawah ini saya mau mengisahkan kejadian yg menimpa saya beberapa minggu yg lalu.
Singkatnya,

Tgl 22 July 2008, tanpa ada angin atau badai saya kena laid-off(PHK). Saya bekerja di state dgn hanya memegang visa kerja. Dan visa kerja hanya di assign untuk specific company. Technically, hari itu saya kena laid off, hari itu juga visa saya terminated.
Kesulitan yg saya hadapi saat itu adalah: saya harus bekerja di bidang yg saya ambil saat saya sekolah dan dimana perusahaan yg mau sponsorin visa kerja. Dah harus sesegera mungkin, agar visa saya tidak mati.

Tgl 25 July, 2008. Pagi2 saya mendapat telepon dari lawyer dan memberi berita bahwa saya hanya mempunyai wktu 10 hari untuk berada di state legally. Tapi tuhan mahabaik. Saat saya putus asa, saya mendapatkan telepon, ada perusahaan yg mau interview saya. Dan ternyata temannya teman saya bekerja diperusahaan itu. Setelah dia tahu bahwa saya akan di interview oleh perusahaannya. Orang ini ngirim email yg di cc ke owner of the company dan saya sendiri, menyatakan bahwa dia highly recommend saya. Saya sangat terkejut. Dia begitu berani men-jeopardize kerjaan dia untuk org yg belom pernah ia kenal. Saya rasa itu salah satu pekerjaan tuhan yg kita tidak sangka2.

Akhirnya saya hari selasa july 29, 2008.
1 minggu setelah saya interview, tepatnya tgl 5 agustus. akhirnya saya memberanikan diri untuk menelpon dan menanyakan ttg kelanjutan dari interview saya.
Setelah menunggu ½ hari, akhirnya saya mendapatkan telepon, memberi kabar kalo saya dikasih tawaran kerja.

Teman2, saya tidak tau rasanya saya bagaimana saat itu. Hari itu saya karena kagetnya saya rada speechless. Tapi keesokan harinya saya begitu bergembira. Sebuah mukjizat terjadi pada diri saya. Dalam waktu 2 minggu saya bisa mendapatkan kerjaan lagi. Dalam situasi ekonomi yg sedang semrawut ditambah visa saya yg membuat ruang gerak saya sangat terbatas, tuhan masih mendengarkan permohonan doa saya

Agusuts 11, 2008,
Saya sudah mulai kerja lagi, PUJI TUHAN..

Banyak perubahaan dalam diri saya selama 2 minggu saya mendapatkan liburan yg saya tidak rencanakan.

Saat saya jatuh, saat saya hopeless, saat saya sedih, saya merasakan betapa tuhan begitu sayang sama saya. Saya bukanlah hamba yg taat. Tapi kejadian ini benar2 membuka mata saya, akan keberadaan Tuhan disekitar saya dan kalian semua. Ada saja orang membantu, menemani, memberi kekuatan, baik doa maupun kata2. tuhan tidak pernah membiarkan saya sendirian dalam kesedihan saya.

Ada 1 teman yg berjasa dalam proses saya mendapatkan pekerjaan ini, dia selalu menguatkan saya, dia bilang, bacalah matius (6:34) yg berbunyi, Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari.

Dgn saran dari beberapa teman, selama 2 minggu, setiap hari saya pergi ke misa harian, bener2 mendengarkan firman2 yg diutarakan pastor. Menyerapinya, memahaminya.walaupun firman hanya 5 menit, tapi begitu mengena. sepertinya tuhan bener2 berbicara dgn saya melalui pastor. Menguatkan saya dan meyakini saya bahwa diunjung terowongan yg gelap, akan ada terang.

Di dalam kesedihan ini, ada seorang adik yg dgn setia mengirimin saya sms ttg ayat2 di alkitab, salah satu injil yg saya selalu ingat adalah. “janganlah kamu kuatir akan apapun juga, tetap nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”(Filipi 4:6) setelah membaca injil ini, saya berpikir dan bersyukur.
- saya masih diberi kekuatan dgn adanya support dari temen2 disekitar saya yg sayang sama saya.
- Saya masih bersyukur masih banyak temen2 yg mau mendoakan saya, dan mau mengambil resiko demi kepentingan saya.
- Bahwa sehingga saya masih bisa makan dan tinggal dengan layak.
- Saya masih diberi harapan dgn adanya panggilan interview.
- Dan yg paling penting, adalah saya masih diberi kesempatan merasakan betapa kasih tuhan begitu besar pada saya.

Pada tgl 5 agustus, saya pagi itu ke gereja, saya bilang ke tuhan, “tuhan, saya sudah tidak kuat lagi berbohong pada mama papa saya ttg keadaan saya. Saya merasa beban di hati saya begitu berat. Saya sangat berdosa karena berbohong terus. Tolong bantu saya”. Hanya itu yg saya ucapkan. Saya ngerasa hari ini itu saya sedih sekali dan takut. Saya pulang saya berdoa rosario sebelum saya menelpon company. Dan sepertinya tuhan selalu tau batas kekuatan hambanya. Dia tidak akan memberi kesulitan yg hambanya tidak mungkin bisa panggul. Tuhan tau saya sudah sangat desperate.
Dan kenyataan hari itu pula saya mendapatkan jawaban dari interview saya.

Hal2 yg menurut saya bukan kebetulan terjadi pada saat saya diterpa kejadian ini, terutama saat saya mengikuti Persekutuan doa,
disaat saya bingung, menunggu jawaban interview tanpa sabar?dan hati sedang sangat sedih, kuatir, takut, bingung, ada yg bernubuat beberapa kali, antara lain berbunyi:
- waktumu bukanlah waktuku tuhan berkata.
- Aku akan hapus tangismu anaku.
- Semua process memakan waktu, bersabarlah.
Disaat saya mendengarkan nubuat2 itu, tanpa saya sadari saya menangis.

Sharing2 yg diberikan teman2 berintikan, janganlah kau berputus asa. Asal kan kau serahkan semuanya ke tangan Tuhan, percaya, berusaha dan pasrah lah. Semuanya akan menjadi baik.

Teman, masih banyak kejadian yg saya bisa share yg saya alami dalam waktu hanya 2 minggu. Saya berharap dgn adanya sharing yg saya berikan ini, kita dapat memperkuat iman kita. Lebih percaya akan pekerjaan2 Tuhan, yg kita tidak tahu bagaimana Dia bekerja. Dan juga saya berharap dgn sharing ini, bagi teman2 yg sedang mengalami masalah, ini akan lebih memperkuat diri masing2. janganlah menyerah. Berusahalah, memintalah bantuan padaNya. Jangan putus asa, bersabar lah dan berpasrah lah. Saat tibanya nanti, kau sendiri akan merasakan suka citanya.

God Bless you all,

Maggie

Wednesday, July 2, 2008

Bertekun Dalam Iman

Banyak orang sering merasakan kebosanan dalam kehidupan doanya atau waktu mengikuti perayaan Ekaristi. Mereka bilang "ah...nggak mendapatkan apa2!" atau mereka bilang tidak merasakan apa2. Banyak dari kita memang mengikuti Tuhan secara "naik-turun". Kadang menggebu2, kadang lemas tak bergairah; kadang ingin menginjili seluruh bangsa dan bahasa, kadang tak ingin membaca injil; sewaktu2 ingin menjadi pelayan, waktu lain ingin hanya menjadi umat. Kalo baru ikut retret, iman kita octane levelnya bisa diatas 100...hati terbakar2, dikamar mandi nyanyi lagu rohani, di mobil denger lagu rohani, kumpul bareng temen ngobrol tentang rohani. Setelah beberapa lama ternyata banyak juga yang akhirnya kembali seperti biasa yaitu kehidupan dulu sebelum retret. Kita mulai mengeluh " kok aku tidak merasakan Tuhan seperti dulu lagi yah?".

Ada dua hal yang mungkin terjadi yaitu:
1. The Dark Night of The Soul
2. False Perception of Spiritual Condition
Yang nomor satu adalah keadaan dimana kita masih terus rajin berdoa, beribadah, beramal, dan menjaga kekudusan diri, tetapi kita merasakan bahwa Tuhan itu jauh...seolah2 Dia ada dibalik awan gelap yang tebal. Seolah2 Tuhan tidak mendengar jeritan hati kita atau kita merasa jalan sendiri. Keadaan ini banyak dialami oleh Santo Santa seperti St. Pio, St. Fransiskus Asisi, atau yang baru2 ini diberitakan adalah Blessed Mother Teresa of Calcutta. "Jesus has a very special love for you. As for me, the silence and the emptiness is so great that I look and do not see, listen and do not hear."— Mother Teresa to the Rev. Michael Van Der Peet, September 1979

Kebanyakan dari kita jatuh pada keadaan no.2 yaitu dimana kita salah persepsi dengan kondisi rohani kita, apa yang kita rasakan atau apa yang kita mengerti. Banyak dari kita yang mengikut Tuhan berdasarkan feeling. Kalo kita merasakan sukacita, tubuh serasa ada aliran listrik, atau kalo merasakan jamahan Tuhan yang begitu nyata, maka kita bilang Tuhan hadir. Tapi kalo kita tidak merasakan apa2,...maka kita bilang Tuhan kok tidak hadir. Ini namanya mengikuti Tuhan berdasarkan perasaan. Padahal saat kita tidak merasa apa pun Tuhan tetap hadir! Dia hadir saat kita senang, saat kita sedih, dan juga saat kita tidak merasa apa2 alias kosong. Feeling can betray us! Perasaan akan membohongi kita tapi iman akan terus membawa kita kedalam kebenaran yang sesungguhnya. Memang ada saatnya perasaan2 itu hilang tapi bukan berarti iman itu hilang juga. Contoh kalo kita pertama kali pacaran, apa yang kita rasakan? berdebar2, susah tidur, ingin telp terus, makanpun tidak fokus (banyak bengongnya :) ). Tapi apakah perasaan itu terus menerus hadir dalam hubungan kita? tentu tidak...alangkah sengsaranya kalo perasaan itu hadir terus menerus...karena kita jadi tidak bisa belajar, tidak bisa kerja, tagihan telepon mahal, imsonia dll. Tapi apakah waktu perasaan itu hilang berarti kita tidak mencintai lagi pasangan kita? juga tentu tidak. Perasaan itu adalah bumbu Cinta/manisfestasi perasaan yang timbul dari daya cinta dan biasanya adalah tanda dari cinta mula2. Semakin mature/dewasa cinta itu perasaan itu pun akan berganti alih menjadi"the Sufferring Love". Suffering Love adalah dimana kita mencintai dengan pengorbanan, mencintai tanpa pamrih dan tidak perduli perasaan kita tetapi selalu perduli perasaan pasangan kita. Perasaan hati kita dalam stage ini bukan lagi perasaan yang menggebu2 tetapi melainkan perasaan yang tenang, lembut tapi dalam, solid dan berakar dihati.

Sama halnya dengan perjalanan iman kita. Kadang kita tidak lagi merasakan hal2 yang "seru" tapi bukan berarti Tuhan tidak lagi hadir dalam diri kita. Kita tidak semestinya berhenti berdoa hanya karena tidak merasakan kehadiran Tuhan lagi, kita tidak semestinya berhenti ke gereja karena merasakan tidak mendapatkan apa2 disana, dan kita tidak semestinya berhenti membaca Firman karena bosan. Biarpun kita tidak merasakan apa2 sama sekali atau bahkan merasakan tidak ada gunanya semuanya itu, ketahuilah bahwa itu semua ada gunanya dan ada kuasanya. Doa tetap berguna walau kita tidak merasakan langsung kekuatan dari doa tsb. Ekaristi tetap berguna dan besar kuasanya biarpun kita datang dengan malas2. Firman Tuhan yang kita baca tidak akan menjadi sia2 biarpun kita tidak serius menghayatinya. Karena kuasa doa, kuasa perjamuan Ekaristi dan kuasa Firman tetap bekerja dan tidak tergantung dengan perasaan kita saat itu. Mereka akan berdaya guna dan memberikan kekuatan pada waktu tertentu di masa akan datang. Analoginya seperti ini: tumbuh2an perennials seperti mawar mengalami musim gugur/fall di musim dingin. Pohon mawar yang semarak sebelumnya akan menjadi batang dan ranting2 yang kering yang kehilangan sebagian besar daunnya dan bunganya. Mereka kehilangan semaraknya dari luar tetapi mereka sehat dari dalam dan sedang mempersiapkan semuanya untuk musim dingin. Mereka tetap membutuhkan air di masa ini untuk mendukung perubahan fisiologis dalam persiapan musim dingin. Kalo kita stop memberikan air maka pohon mawar ini akan mati dari dalam (winter dehydration). Biarpun kita memberikan pupuk, air, sinar matahari yang cukup pada musim dingin, jangan harap kita bisa melihat bunga2 mawar tumbuh dengan indah. Apapun yang kita kerjakan, pohon mawar akan tetap keliatan seperti mau mati pada musim dingin. Tetapi memang semua ada waktunya, yaitu ada waktu untuk memetik dan ada waktu untuk bersabar. Di musim dingin kita harus bersabar merawat bunga mawar karena apa yang kita kerjakan untuk bunga mawar itu tidak akan memberikan hasil sampai nanti musim semi tiba.

Kita bisa membuat analogi dari sini dengan mengibaratkan air= doa, ekaristi, atau Firman Tuhan. Biarpun kita sedang mengalami musim dingin dalam perjalanan rohani kita, tetapi kita tidak boleh berhenti menerima "Air"tersebut. Air tersebut terus mendukung kehidupan rohani kita dalam musim dingin dan akan membuahkan kehidupan rohani yang lebih indah pada setelah melewati musim dingin. Jadi hendaklah kita doa dengan tekun, membaca firman dengan tekun dan merayakan Ekarisiti dengan tekun biarpun kita tidak merasakan apa2 atau sedang mengalami musim dingin rohani. Karena ini semuanya ini tentu ada daya gunanya dan tidak akan sia2. Doa tetap mempunyai kekuatan dan kuasa tanpa tergantung dari perasaan si pendoa. Janganlah kita meninggalkan kegiatan rohani kita saat mengalami kekeringan hati, tetapi bertekunlan dan setialah dalam kegiatan2 kita, niscaya orang yang yang bertekun akan memetik buah yang manis! dan melihat bunga yang indah pada waktunya. Rm 12:11-12:
"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"
Sir 1:23 "Orang yang sabar bertahan sampai pada waktu tepat, kemudian akan terbit sukacita baginya"

Picture taken from: http://www.flickr.com/photos/spaceodissey/2146398978/ by spaceodissey with all rights reserved.

Prayer Request

You can drop a prayer request here by emailing to Ernest@wannera.com. We will bring your intention in our daily prayer and mass. Don't forget to leave a testimony to follow up so that we all can be strengthened by your testimony.

"The fervent prayer of a righteous person is very powerful." James 5:16


Tuesday, June 3, 2008

Bersyukur Buat Apa Yang Kita Tidak Punya

Kitab pengkotbah mengatakan hal yang enak didunia ini bagi manusia adalah menikmati hasil jerih payahnya (Pkh 5:18). Betul!...memang asik kalo menikmati barang yang kita beli dari hasil jerih payah kita...yang udah macet2 kerja tiap hari. Seringkali kita sebagai manusia suka membanding2kan apa yang kita punya dengan kepunyaan orang lain. Kalo lagi macet misalnya, mungkin diantara kita suka melirik mobil lain yang lebih bagus dan mengidamkannya "aduh..kapan yah saya bisa naik mercedez kaya gitu..."; kalo tetangga baru renovasi rumah, hati kita juga tergoda untuk renovasi yang lebih bagus; atau kalo melihat teman kita yang sukses, kita menjadi berandai2..." wah kalo punya banyak duit kaya dia...saya bakal beli ini, beli itu, dsb". Memang kata orang "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput kita".

Manusia berangan2 itu lumrah dan normal asal jangan lupa bersyukur apa yang telah kita punya sekarang ini dan juga bersyukur apa yang kita tidak punya sekarang ini. Kadang kalo manusia sibuk berangan2 dan matanya selalu melihat kedepan...mereka lupa untuk melihat yg sekarang ini. Mereka terus merasa kurang karena mereka sibuk berandai2 sehingga lupa apa yg sekarang mereka punya adalah cukup bagi mereka. Banyak orang bilang " kalo melihat ke atas...memang nggak ada habisnya...tapi kalo kita melihat kebawah, maka kita mulai bersyukur". Artinya, kalo hidup kita dibandingkan terus dengan orang2 yang lebih hebat dari kita maka hati kita tak tentram, tapi kalo kita melihat orang2 yang lebih susah dari kita...maka mulut kita mulai mengucapkan syukur. Manusia pada dasarnya memang tak pernah puas...dulu jalan kaki ingin punya motor, sudah naik motor sering kehujanan jadi ingin punya mobil, punya mobil sering kejebak macet ingin punya pesawat, ntar udah punya pesawat ingin yang lebih lagi dan seterusnya. Percaya tidak percaya...tapi ini memang fakta. Dulu saya sering berpikir "wah kalo udah punya ini..cukup lah nggak usah yang lain2" tetapi nyatanya setelah sudah punya yang ini akhirnya ada godaan ingin yang lebih lagi. Hati manusia itu seperti kendi yang bocor, an endless pit, nggak pernah penuh, yang selalu haus dan tidak pernah puas!

Well...beruntunglah kita, karena Yesus mengatakan "barangsiapa percaya kepadaKu, dia tidak akan haus lagi!" (Yoh 6:35). Kasih Yesus itu gratis, nggak usah kita susah2 nabung untuk beli...karena Dia membagi2kan dengan cuma2. Disinilah hati kita mendapat ketentraman dan kesejukan. Barang duniawi tidak bisa menggantikan janji Yesus ini. Bukan berarti kita tidak memerlukan uang dan material selama hidup didunia ini, tapi semua itu adalah bukan yang utama. Uang tidak akan menambah kasih Yesus tapi Kasih Yesus menambahkan apa yang kita perlukan " Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu " (Mat 6:33). Banyak orang pernah bilang secara bercanda maupun serius ke saya " Tuhan sih Tuhan, tetep aja manusia perlu duit buat makan, makanya cari duit dulu, ntar baru cari Tuhan". Jangan terbalik saudara2ku dalam Kristus, bukan "carilah dulu harta dan kedudukan, maka kasih Tuhan akan ditambahkan" Kenapa? Berkat akan mengalir pada orang2 yang mengasihi Yesus karena orang2 benar selalu dibukakan jalan oleh Tuhan...biarpun musim kemarau tapi mereka tetap memetik buah, disana sini krisis ekonomi tetapi mereka terus mendapat rejeki (Yer 17:8). Ingat! seberapa keras usaha manusia, tetapi Tuhanlah yang menentukan. Sukses adalah kombinasi dari: usaha, karakter dan berkat! (luck kalo orang yang dunia bilang). Sering orang bilang "hard work sometimes is not enough, you also need to be at the right timing, right moment, and the right place" Maka orang bijak akan memilih hidup benar dan mencari kerajaan Allah dahulu karena semuanya akan ditambahkan. Dia akan ditempatkan pada "the right moment, the right timing, and the right place"

Kita tahu bahwa Tuhan selalu memberikan kepada manusia secara berlimpah2. Lihat alam disekitar kita...semuanya diberikannya dalam porsi yang berlimpah2. Tuhan selalu mau supaya sukacita kita menjadi penuh dan hidup dalam berkelimpahan (Yoh 10:10b, Yoh 15). Kalo begitu kenapa doa yang diajarkan Yesus mengatakan " berilah kami rejeki secukupnya/ give us our daily bread" mengapa bukan " berilah kami rejeki sebanyak2nya/ give us our lifetime supply bread"? bukankah ini kontradiksi dengan sifat Tuhan sendiri? Berkelimpahan dalam segala hal tidak menjamin seseorang menjadi sukacita penuh! sukacita penuh adalah apabila kita menerima dalam porsi yang tepat. Porsi masing2 manusia berbeda2 tergantung panggilannya masing2 apakah ia seorang biarawan atau orang awam berkeluarga. Seorang orang tua yang baik selalu ingin memberikan apa saja untuk anaknya secara berlimpah2. Tapi ada saatnya kita membatasi apa yang kita berikan. Orang tua yang baik akan berpikir dua kali untuk membelikan anaknya video game pada saat ujian akhir. Sama seperti Bapa disurga, Dia memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan pada saat itu dan apa yang bisa membantu kita untuk mencapai sukacita yang penuh. Kadang kalo kita diberikan lebih dari apa yang kita perlukan, kita sering lupa sama Tuhan; kita lebih cinta berkatnya daripada pemberinya. Kalo kita mulai lebih mencintai barang daripada Tuhan...maka hidup kita akan kembali seperti yang diatas...yaitu: haus, tidak sukacita penuh dan tak pernah tentram. Jadi bersyukurlah atas apa yang kita tidak punya sekarang karena itu ternyata cukup bagi kita. Mulailah kita mempunyai hati yang bersyukur kepada Tuhan dan kita tidak usah melihat milik orang lain. Karena porsi kita masing2 berbeda, ada yang makan sedikit sudah kenyang, ada yang butuh makan banyak baru kenyang...tapi yang penting porsi kita tepat! bersyukurlah apa yang telah diberikan Tuhan kepadamu dan apa yang belum atau tidak diberikan Tuhan kepadamu. Karena semuanya itu dilakukan untuk kebaikan kita. Yang paling penting adalah hidup benar menyenangkan hati Tuhan karena itulah yang paling sedikit kita bisa lakukan untuk membalas kasihNYA yang tak ternilai.

Quote : Paracelcus, the father of toxicology, once wrote: "Everything is poison, there is poison in everything. Only the dose makes a thing not a poison."

Picture taken with rights reserved from:http://www.flickr.com/photos/kaptainkobold/237751957/ by kaptainkobold




Tuesday, May 13, 2008

Beranjak Dewasa; Dari Murid Menjadi Rasul; Journey of Pentecost

Minggu lalu kita baru merayakan Pentakosta( 50 hari setelah kebangkitan Yesus/Paskah). Highlight dari peristiwa ini adalah turunnya Roh Kudus atas para murid di "upper room". Buah dari urapan Roh Kudus ini terlihat langsung secara 180 derajat. Dulu murid2 Yesus hanya sebagai pengikut saja (Disciples) dan waktu Yesus disalib mereka semua kocar kacir bersembunyi ketakutan. Petrus menyangkal Yesus 3 kali padahal dia adalah salah satu yang terdekat dengan Yesus. Namun apa yang terjadi setelah Roh Kudus dihembuskan kepada mereka.? Petrus dengan tidak ada gentarnya menyebarkan injil dibawah ancaman tentara2 Roma, dia dipenjara, disiksa, tapi dia tidak gentar. Malah malaikat Tuhan melepaskannya dari penjara secara ajaib. 3000 orang bertobat karena khotbahnya dan dengan bayangannya saja orang lumpuh disembuhkan. Begitu pula yang terjadi dengan murid2 Yesus yang lain. Kesan ragu2 dan takut seakan2 tidak lagi ada pada mereka setelah pentakosta. Banyak kejadian2 besar yang lain yang dicatat dalam kitab para rasul.

Oleh karena itu mereka tidak lagi disebut murid (disciple) tetapi mereka sekarang disebut Rasul. Banyak orang mengira bahwa Rasul dan Murid adalah kata yang sama tetapi sebetulnya berbeda. Murid adalah seorang pengikut dan masih tahap belajar sedangkan Rasul adalah tahap dimana seorang murid dilepas dan sudah mengemban misi tertentu. Disciple/murid = "learner, pupil, student" (dari kata Greek. mathetes, from the verb manthano, "to learn"). Rasul (Apostle) dari kata greek "apostolos", from the verb apo-stello, "to send out") 1. Jadi seorang Rasul tentunya harus bermula dari seorang murid dahulu karena dia perlu teori sebelum praktek. Oleh karena itu, murid2 Yesus dulu sebelum pentakosta, mereka hanya belajar dan melihat secara langsung apa yang dilakukan Sang Guru. Setelah sang Guru pergi, mereka dikuatkan oleh Roh Kudus untuk meneruskan misi Yesus.

Sekarang apa arti Pentakosta untuk kita? banyak orang katolik dibabtis sejak bayi dan mereka tetap menjadi bayi meskipun telah tua. Maksudnya adalah imannya yang tetap bayi. Imannya tidak tumbuh karena jarang dikasih makan dan dipraktekan. Teori saja tidak cukup karena kita juga perlu prakteknya. Kita harus lulus dari seorang murid(teori) sampai menjadi Rasul ( praktek). Kita jangan terus disuapi tetapi harus belajar menyuapi orang lain. Kita jangan terus menerima tetapi harus belajar memberi. Praktek iman demikian membuat spiritual kita menjadi dewasa. Banyak orang yang berpikiran "Ahh..jadi orang Katolik...yang penting hidup baik2 dan nggak usah macem2 itu sudah cukup kok, nggak usah fanatik2 lah..." betulkah? jawabannya adalah salah! not doing anything in this case is a sin. Berdosa karena mengabaikan perintah Yesus yang sangat penting yaitu " Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus", Matius 28:18-19. Kalo kita telah setuju menjadi Katolik, kita pun harus setuju akan amanat agung Yesus yaitu kita harus pergi mewartakan cinta Yesus. Bukan hanya teori melainkan pergi! dan praktek! Saya senang dengan kutipan St. Francis of Asisi yang bunyinya kurang lebih seperti ini " Preach the Gospel, use words if necessary!" ( beritakanlah injil, pake kata2 kalo perlu). Maksudnya adalah...hidup kita harus mewartakan injil..bukan hanya dibibir saja.

Mengapa iman kita perlu dewasa? Analoginya seperti ini: saya mempunyai seorang anak laki2 umur 10 bulan, namanya Rafael Kirene Basarah. Lucunya memang bukan kepalang....jailnya juga ternyata :) (nurun dari bapanya kayanya). Saya dan istri saya sebagai orang tua merasa sungguh diberkati dan sungguh menikmati masa2 seperti ini, yaitu masa2 dia masih imut2 dan lucu. Tetapi sebagai seorang bapa, saya sudah menunggu2 waktu saat dia beranjak dewasa. Saya sudah menunggu kalo dia sudah besar nanti, bisa saya ajak main basket, badminton, mancing, dan aktifitas2 yang lainnya. Juga kalo sudah besar nanti dia juga bisa semakin merasakan dan mengerti akan kasih sayang orang tua dan sebaliknya dia juga bisa semakin mengekspresikan rasa syukurnya kepada orang tua. Jadi banyak hal2 yang menarik, fun, dan wahh yang akan kita berikan kepada dia kalo dia sudah besar nanti. kalo sekarang dia masih terlalu kecil dan misalkan kalo diajak ke disneyland pun...dia tidak mengerti apa2. Jadi sebagai orang tua, biarpun kita menikmati saat2 ini dan meskipun kadang kita berpikir..."Rafael jangan cepet2 yah gedenya...:) " tapi kita pun berharap agar dia semakin dewasa setiap harinya sehingga dia semakin mengerti dan semakin bisa menikmati kesenangan2 yang kita telah sediakan baginya.

Sama halnya seperti kita sebagai anak2 Allah. Ada kalanya kita menjadi bayi dan Tuhan selalu setia menemani kita setiap saat tetapi ada kalanya juga Tuhan berharap agar kita menjadi dewasa sehingga kita bisa lebih mengerti bagaimana besarnya cinta Tuhan kepada kita. Juga Tuhan ingin supaya kita lebih mengerti dan merasakan berkat2 yang Ia telah sediakan buat kita. Dan berkat2 tersebut tak akan dimengerti oleh iman yang masih bayi. Saat kita dewasa dalam iman...kita bisa melihat "the bigger picture" dari kasihNYA Tuhan. Juga saat iman kita dewasa, kita bisa melewati kesengsaraan/penderitaan hidup dengan penuh iman, cinta, dan pengharapan sehingga kita menjadi sukses dan tidak gagal. Kalo iman kita dewasa, kita juga tidak gampang tertipu oleh bisikan si Iblis yang mengakitbatkan kita sering salah jalan dan jatuh terpuruk. Iman yang dewasa juga membuat kita semakin melihat jelas rencana Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita tidak perlu terlalu khawatir karena semuanya akan menjadi indah sesuai janjiNYA. Jadi iman yang dewasa membuat hidup kita berkelimpahan. Tentu didunia ini semua orang mengalami penderitaan tetapi dengan iman yang dewasa penderitaan yang kita terima tidak ada bandingnya dengan kemuliaan yang kita dapatkan kelak (Roma 8:18). Jadi, seperti anak bayi kalo diajak ke disneyland tidak mengerti apa2, juga sama seperti kita yang imannya seperti bayi kalo Tuhan ibaratnya "mengajak ke disneyland" pun kita tidak akan mengerti apa2. Juga kalo kita perhatikan...anak kecil suka nangis terus padahal orangtuanya telah berupaya untuk berada didekatnya dan menghiburnya. Tapi seringkali dia tidak mengerti upaya orang tuanya tersebut karena masih kecil. Iman yang kecil pun akan demikian, kita akan terus bersedih dan bergumul dengan penderitaan kita meskipun Tuhan selalu berupaya untuk menjaga kita dan membantu kita.

Mari kita merenungkan perkataan Santo Paulus ini" ...Kamu masih perlu lagi diajarkan asas2 pokok dari pernyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil" Ibrani 5:12-13

Do we want to grow up?

Reference and note:
1. Disciples and Apostles in the New Testament by Felix Just, S.J., Ph.D.







Thursday, April 24, 2008

Percaya Diri atau Membohongi Diri

Jaman sekarang banyak perusahaan commercial terutama yang bergerak dalam bidang multi level marketing and sales memberikan seminar tentang self motivational bagi para membernya. Contoh ada CD yang mesti mereka dengar setiap pagi yang bunyinya secara singkat seperti ini: You are not a weak person, you can do what you want to do, you are awesome, you can be better, don't let anyone discourage you, you will succeed, failure is not an option, you can achieve your dream, and etc...Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan diri para membernya jangan sampai mereka tidak berhasil karena takut, kurang percaya diri, atau minder. Ini baik bagi kita2 yang suka "kalah sebelum berperang". Banyak orang tidak sukses bukan karena tidak ada kesempatan tetapi karena tidak ada karakter! yes...karakter sebagai the "Dream Catcher".

Banyak orang yang tidak berani melangkah untuk merebut impiannya karena karakternya sendiri. Mereka lebih suka dengan keadaan yang apa adanya sekarang ini karena bagi mereka ini lebih aman atau istilah kerennya " stay in your comfort zone". Jangan salah...ada orang yang bercita2 sederhana tapi memang dia memilih untuk demikian karena panggilannya. Orang tsb berarti sudah memenuhi panggilannya. Tapi ada orang yang punya cita2 tinggi atau sedang dalam kesusahan tapi tidak ada usahanya, dan mereka selalu mengeluh dan tidak bersyukur. Orang2 yg seperti ini yang belum memenuhi panggilannya, contoh: Ada bekas temen kerja saya, dia pintar, punya gelar doktor in chemistry, pengalaman sudah 10 tahun. Tapi dia merasa tertindas dengan perlakuan boss kita dulu, karena memang boss ini sangat luar binasa...:) Tapi temen saya ini nggak berani mencari kerjaan baru. Dia memilih untuk menahan sedih, kesal, diperlakukan tidak adil, dan diperbudak. Kerja keras 10 tahun ( sabtu minggu seringkali masuk) hanya dinaikkan gaji sekali. Setelah beberapa lama saya perhatikan...akhirnya karakter dia sedikit2 jadi berubah...bukan positif tapi negatif...mirip karakter boss tapi dengan a different twist :). Kasihan juga sebenarnya karena mungkin dia mau cari kerja tapi takut dan kalo tetap bekerja, akhirnya makan hati. It's true!, her very heart is corrupted with anger. Dia sadar dan sering minta maaf kalo dia marah2...tapi she can't help it at some point.

So, stay in our comfort zone is not always safe...kadang kita harus memberanikan diri untuk keluar dari rasa takut kita. Self motivational membantu kita yang kurang percaya diri, takut, dan yang selalu play safe untuk mengejar cita2 kita, panggilan hidup dan berkat Tuhan yang telah dijanjikan kepada kita. Dulu sebagian bangsa Israel yang dipimpin oleh Musa tidak jadi masuk ke dalam tanah perjanjian karena mereka takut dalam perjalanan dan mereka minta balik ke mesir menjadi budak lagi padahal Tuhan telah memberikan tanah impian dan membebaskan mereka dari perbudakan (Bilangan 13:1-33). Kejadian ini bukan hal yang antik karena di jaman modern ini...kita masih melihat yang sama. Self motivational memang membuat kita percaya diri tapi ingat, harus selalu diiringi dengan kerendahan hati. Tanpa kerendahan hati...self motivational bisa berbuah kesombongan dan menjadi self denial/membohongi diri sendiri. Impian/cita2 harus berjalan dengan kerendahan hati, pengorbanan dan ketekunan. Impian yang berjalan dengan kesombongan akan menjadi lenyap ( Ayub 33:17) karena Tuhan tidak memberkati orang2 sombong. Juga kita harus pasrah dan terus dekat dengan Tuhan karena Dia terus mendatangkan kebaikan dalam rencana2 orang2 benar (Roma 28:8).Kalo kita sudah punya determination/ kemauan yang kuat untuk mengejar cita2 kita, memang susah untuk pasrah kepada Tuhan. Kita ingin "in-control" dalam semuanya karena kita merasa kitalah yg tau semuanya. Itu adalah kesalahan, karena Tuhanlah yang tau semuanya dan Dia yang menentukan segalanya. Tanpa kepasrahan, orang bisa terlalu mengandalkan kekuatannya sendiri dan akan gagal. Yesus pada waktu sebelum disalib, dia sungguh ketakutan...sampai2 dia mengatakan ( Lukas 22:42)" ambillah cawan ini dari padaku" tapi Dia tidak berhenti disitu tetapi Dia pasrah dan mengatakan "tetapi bukanlah kehendakku melainkan kehendakMulah yang terjadi" Manusia akan gagal tanpa Tuhan tapi manusia yang berserah akan diberkati pekerjaannya. Yeremia 17:5-7 " Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN"

Jadi apapun kesusahan kita saat ini, apapun panggilan kita saat ini, dan apapun cita2 kita saat ini, jangan kita kalah sebelum berperang. Cita2 bukan hanya dalam ukuran kekayaan materi atau kedudukan saja, tetapi juga mencangkup cita2 yang timbul dari suara Tuhan yang lembut yang terus mengetuk hati kita. Bagi mereka yang terpanggil untuk pelayanan kepada orang2 miskin, bagi mereka yang terpanggil untuk menjadi imam, biarawati dan kehidupan selibat, bagi mereka yang terpanggil menolong sesama,...janganlah takut! Juga bagi mereka yang ingin keluar dari lubang kesusahan...himpitan ekonomi, mengejar pendidikan atau dalam membina hubungan dengan seseorang atau keluarga...janganlah takut! karena Tuhanlah gembala yang baik, Dia yang menuntun kita ke air yang tenang dan membaringkan kita di rumput yang hijau, dan kita tidak akan kekurangan! kebaikan akan mengikuti kita sepanjang masa(Mazmur 23).

Picture taken from: http://www.flickr.com/photos/fadderuri/525911397/ with rights reserved

Thursday, March 27, 2008

Misi Bukan Permisi Setelah Paskah

Baru2 ini kita telah melewati Paskah, suatu peristiwa yang sangat besar yang pernah terjadi dikolong langit dan dalam sejarah manusia, yaitu kematian dikalahkan oleh Cinta. Kita yang ditakdirkan untuk mati dan tidak pernah hidup lagi sekarang boleh mengenal kebangkitan badan dan kehidupan abadi yang penuh kebahagiaan tanpa ada kesedihan setitik pun. Paskah adalah seperti kita dibebaskan dari "death penalty" dan nggak main2 biaya tebusannya, yaitu Darah dan Nyawa Yesus sebagai gantinya.

Paskah adalah acara liturgi terbesar dalam kalendarGereja Katolik tetapi yang paling less appreciated. Biasanya setelah paskah banyak orang langsung kembali kedalam kehidupan normal tanpa merasa "something" atau berhutang budi dari kenangan atas sengsara Yesus. Kita tidak sendirian, murid2 Yesus dulu pun demikian. Lihat Petrus yang disuruh Yesus untuk menjadi penjala manusia( Mrk 1:17), apa yang ia lakukan setelah Yesus wafat disalib? Petrus kembali menjadi penjala ikan! Sampai akhirnya Yesus datang lagi kepada Petrus dalam wujud yang lain dan mengulang kejadian yang dahulu Dia pernah lakukan yaitu menyuruh Petrus menebarkan jalanya kembali yang setelah seharian tidak mendapatkan apa2 dan akhirnya perahu mereka kepenuhan oleh hasil tangkapannya (Yoh 21:1-14). Saat itu Petrus mengerti bahwa itulah Yesus sang Guru yang tidak mati melainkan bangkit dari kubur. Setelah mendarat, Yesus maju ke depan memecah2 Roti dan memberikannya kepada mereka. Dua orang murid Yesus yang sedang jalan ke desa Emaus juga sedang bingung setelah sang Guru wafat dikayu salib. Yesus dalam wujud lain berbincang2 dengan mereka selama perjalanan ke Emaus dan pada akhirnya mata mereka terbuka dan hatinya terbakar sukacita. Setelah menjelang malam Yesus memecah2 roti dan tiba2 menghilang dari antara mereka dan yang tinggal hanyalah Roti (Lk 24:35-48). Sounds familiar? Yes! Roti=Yesus=Ekaristi, Yesus adalah Roti dari Surga, makanan untuk Roh kita. Cintanya yang membuat Roh dan jiwa kita kenyang dan tentram.

Penampakan Yesus kepada murid2nya adalah untuk mengingatkan misi mereka dan menguatkan hati mereka bahwa biarpun Yesus tlah tiada, tetapi Yesus menjanjikan seorang pendamping, "parakletos", sang penghibur, Roh Kudus yang akan menyertai mereka selalu dalam misi dan pekerjaannya. Yesus pun tidak akan pernah meninggalkan mereka biarpun secara fisik Dia tidak ada disitu. Misi ini adalah untuk menyebarkan kepada semua orang bahwa Yesus telah mati dikayu salib dan bangkit dari antara orang mati telah memenuhi nubuat Yesaya yaitu: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang"

Tuhan perduli terhadap orang2 miskin yang tidak pernah diperhatikan hak2nya. Sungguh perduli sampai Ia tidak memperdulikan dirinya sendiri. Tuhan menaruh hati kepada mereka yang tertindas oleh perbuatan2 orang curang dan sombong, Tuhan selalu menemani mereka yang kesepian dan yang terasing dari lingkungannya, dan Tuhan selalu dekat dengan orang yang hatinya hancur. Tuhan ingin memulihkan semuanya, membela orang benar dan mengangkatnya tinggi2. Melepaskan segala kesusahannya dan memberikan mahkota yang telah dijanjikannya. Kemenangan orang benar tiada bandingnya dengan kesusahan yang mereka alami (Roma 8:18). Sungguh pada akhirnya ada berkat dan pahala bagi mereka yang setia pada kebenaran dan kegentaran, ketakutan, hukuman bagi mereka yang semena2 melakukan kekejian seolah2 mata Tuhan tertutup.

Misi ini harus kita teruskan dalam jaman modern sekarang ini. Masih banyak orang2 miskin yang tidak pernah diperhatikan nasibnya, masih banyak orang2 kecil yang tertindas semena2 oleh orang2 yg berkuasa dan picik, masih banyak orang2 yang bersusah payah dalam hidupnya. Di dunia modern ini dimana banyak orang menyembah harta daripada Tuhan, mengejar kedudukan daripada keharmonisan keluarga, menyerahkan kekudusan kepada kesenangan sementara, banyak manusia yang terbelenggu hidupnya. Masih banyak saudara2 kita yang hidup dalam ketakutan, yaitu ketakutan akan masa depan atau sesuatu yang "unknown". Banyak juga saudara2 kita yang kesepian dan hampa hatinya biarpun mereka telah memiliki segalanya. Ada juga yang hatinya teriris2 karena hubungan/relasinya dengan seseorang, atau ada juga yang menghadapi banyak cobaan dalam hidup. Mereka semua memerlukan Yesus yang datang untuk menghilangkan semuanya itu dan menggantikannya dengan kehidupan berkelimpahan di jaman ini dan jaman yang akan datang.

Itulah misi kita setelah paskah! bukan kita permisi setelah Paskah karena kesibukan kita masing2. Tetapi ini yg harus kita lakukan yaitu menolong sesama yang kesusahan agar semua orang hidupnya boleh penuh dengan cinta bukan dengan kesulitan, beban, dan kesedihan. Cinta itu telah dibayar mahal oleh Yesus, sehingga janganlah kita sia2kan. Sebarkanlah cinta Yesus itu dimanapun kita berada, di tempat kerja, disekolah, dalam keluarga sendiri, dalam pesta, dalam ngumpul2 sama teman. Bukan dengan datang membawa kitab suci dan berkhotbah didepan mereka, tetapi biarkan sikap, tutur kata, pikiran dan kelakuan kita menjadi khotbah itu. Biar hidup kita boleh menjadi contoh/role model sehingga orang2 disekitar kita bisa melihat kemenangan demi kemenangan dalam setiap fase hidup kita. Sehingga mereka menjadi percaya bahwa kita ada dalam naungan Tuhan yang maha besar! Dia selalu membela hak orang benar!

Dalam cerita injil diatas, Yesus selalu berbincang2 dan selalu memecah roti saat Dia menampakan diri kepada murid2nya untuk menguatkan panggilan mereka. Maka dalam menjalankan panggilan dan misi dijaman modern ini, kita pun tidak boleh terlepas dari Firman dan perjamuan "Roti" tersebut. Firman dan Roti itu ada dalam Ekaristi yaitu dalam bentuk liturgi sabda dan liturgi Ekaristi( Breaking of the Bread). Kita harus selalu dekat dengan firman Tuhan sehingga hati kita terbakar dan berkobar2 sukacita sperti murid Yesus diatas. Roti yang hidup adalah bekal untuk perjalanan misi kita. Coba tentukan misi dan panggilan kita setelah paskah ini, janganlah kita takut gagal, merasa tidak layak, dan tidak percaya diri. Tuhan tidak memerlukan orang2 yang talented (penuh dengan talenta) tapi dia memerlukan orang2 yang available( bersedia). Karena Tuhan sendiri yang akan bekerja lewat kita dan kita adalah sebagai pensil ditangan Tuhan, dia yang menggerakan, dia yang menulis, dia yang berpikir (Blessed Mother Teresa). Mother Teresa juga mengatakan "don't do great things with small love but do small things with great Love". Tersenyum dengan penuh cinta terhadap orang2 yang kita ketemui hari ini adalah sudah merupakan bentuk evangelisasi. Apabila kita mendengar suara Tuhan hari ini, janganlah mengeraskan hati kita tetapi katakanlah demikian " Lord I am not able but I am available!"

Picture by mundoo http://www.flickr.com/photos/mundoo/293522076/ some rights reserved

Wednesday, March 19, 2008

Lent is Spring Cleaning For The Spirit

Sudah menjadi budaya bagi orang2 di Amerika Utara sini bahwa setiap musim semi (spring) mereka bersih2 rumah terutama garasinya yang penuh dengan barang2 yang tidak terpakai. Mereka menamakannya "Spring Cleaning". Mungkin juga rumah kita sering penuh dengan barang2 yang sudah tidak terpakai tapi kadang masih sayang untuk membuangnya dan akhirnya barang2 itu kita terus simpan dan kalo pindahan, kita terus membawanya.

Kebetulan masa Prapaskah disini disebut "Lent" dan selalu jatuh pada musim semi. Bahkan kata Lent sendiri artinya adalah "Spring" dari kata anglo saxon Lecten (old english) (1). Kalo tradisi orang2 amerika pada masa spring adalah berbenah dan membersihkan rumahnya maka secara Spritual kita pun harus mempunyai tradisi yang sama. Lent (Spring) adalah waktu kita membersihkan kotoran2 yang ada di hati kita selama ini yaitu segala dosa2 kita. Lent juga bukan hanya pembersihan secara Spiritual, tetapi semuanya, yaitu tubuh, jiwa, dan Roh. Karena pertobatan membawa pemulihan bukan hanya pada spiritual level saja, tetapi juga mencakup tubuh, jiwa, dan Roh. Sperti halnya dosa, dosa merampas kehidupan abadi Adam dan Hawa sehingga mereka mengenal kematian tubuh dan juga rohani. Sebaliknya pertobatan membawa/memulihkan tubuh, jiwa, dan rohani yg terkorupsi oleh dosa. Seperti diceritakan di Lukas 15 tentang anak yg hilang. Waktu anak itu pulang, dia diberikan jubah, cincin, sepatu, dan dipilihnya lembu jantan sebagai hidangannya. Secara simbolis, anak yg hilang itu dipulihkan dalam tubuh, jiwa, dan Rohnya. Cincin melambangkan pemulihan spiritual yaitu hubungan anak dan Bapa; sepatu melambangkan pemulihan/pembebasan jiwa yaitu suatu jiwa yang bebas dan bukan seorang budak lagi; Jubah melambangkan pemulihan status bahwa dialah ahli waris seperti layaknya seorang anak Raja. Dan yang terakhir adalah lembu jantan, melambangkan pemulihan jasmani setelah dia menderita kelaparan akhirnya dia dikenyangkan. Bapanya memulihkan segalanya dan Bapanya bersuka cita waktu anaknya yg hilang datang karena Bapanya telah mempersiapkan semuanya ini.

Tuhan pun menunggu kita, yg terus berdosa ini, untuk kembali kepadanya. Dia akan memulihkan jasmani, rohani, dan kejiwaan kita saat kita bertobat kepadanya. Tubuh, jiwa, dan Roh saling berkaitan. Maka sering kita jumpai seseorang mendapatkan kesembuhan jasmani ketika dia datang bertobat kepada Tuhan dan menyesali semua dosanya. Juga banyak orang yang mengalami kebebasan dalam jiwanya saat mereka mengampuni orang yang bersalah kepada mereka sehingga yang tadinya jiwanya pemurung, sekarang bisa lebih ceria. Apapun yang kita alami sekarang, marilah kita datang kepada Tuhan, yang selalu menunggu kita, sehingga hidup kita dipulihkan dalam segala aspek. Jadi mari kita check diri kita masing2 dan bukalah hati kita agar Tuhanlah yang memeriksa dan menyelidiki hati dan batin kita(Mzm 26:2).

Pertama2 check spiritual kita: Apakah kita punya Roh telah kenyang "makan" atau tidak pernah "makan". Sama sperti badan kita, Roh kita pun perlu makan makanan Rohani. Makanan Rohani kita adalah cinta Tuhan dan Firmannya. Cinta Tuhan kita dapatkan saat kita berdoa, merenungkan Firmannya, menolong sesama, dan Ekaristi. Untuk jiwa kita, apakah kita masih hidup dalam ketakutan dan depresi? atau dalam kepahitan tertentu. Kalo iya...pasti ada sumbernya, telusurilah sumbernya itu biar Tuhan memberikan pembebasan. Mungkin karakter kita kasar karena dulu banyak kepahitan dalam hidup kita, atau pemarah karena terus menerus menyimpan dendam terhadap seseorang, atau mungkin juga penakut karena sering diejek dan tidak dianggap pada waktu kecil. Apapun keadaannya, Tuhan ingin kita mempunyai jiwa yang kuat, bebas dan bahagia. Untuk badan kita, apakah kita sudah hidup sehat? menyempatkan waktu berolah raga dan menjaga apa yang kita makan? Badan adalah bait Roh Kudus (1Kor 6:19) oleh karena itu kita harus menjaganya. Biar Badan ini boleh terus sehat sehingga bisa dipakai oleh Tuhan untuk karyanya sampai waktu yang telah ditentukan; Biar badan ini boleh menikmati berkat Tuhan sampai pada waktunya, melihat anak2 kita dewasa, berkeluarga, dan mandiri.

Yesus ingin membuat semuanya menjadi indah! janganlah kita membawa beban dosa kita terus menerus, tetapi saat inilah saat yang tepat untuk membuang apa yang tidak perlu dalam hati kita. Mulailah berbersih di hati kita dan datanglah kepada Yesus hai semua orang yang berbeban berat, letih, dan lesu, Dia akan memberikan kelegaan bagi kita! (Mat 11:28)


Reference:
1. Meaning of Lent Fr. Willliam Saunders

Tuesday, February 26, 2008

Obey Your Thirst! Jesus Is Waiting

Cerita Injil (Yoh 4:5-42 / 4:5-15, 19b-26, 39a, 40-42 )tentang perempuan Samaria yang bertemu Yesus di sumur sangat menarik untuk direnungkan dan mengandung banyak hikmat untuk hidup manusia. Cerita ini menggambarkan bagaimana Yesus rindu untuk bercakap2 dengan kita dan Ia ingin meringankan beban hidup kita supaya kita tidak seperti perempuan Samaria yang setiap hari mencari air untuk hidup dibawah panas teriknya matahari padang gurun. Percakapan ini disebut Doa dalam kehidupan iman kita. Katekismus #2560 "The wonder of prayer is revealed beside the well where we come seeking water: there, Christ comes to meet every human being. It is he who first seeks us and asks us for a drink. Jesus thirsts; his asking arises from the depths of God's desire for us.Whether we realize it or not, prayer is the encounter of God's thirst with ours. God thirsts that we may thirst for him."

Dijaman sekarang ini hidup memang sibuk dan waktu serasa semakin pendek tetapi pekerjaan semakin banyak. Maksud dari kemajuan teknologi adalah agar manusia bisa lebih nyaman/convinience tetapi yang terjadi sekarang malah sebaliknya yaitu banyak orang semakin sibuk karena mereka menjadi selalu available dimanapun dan kapanpun mereka berada dengan adanya cellphone, laptop and internet connection. Beban pekerjaan terasa semakin berat dan kualitas hidup semakin menurun. Waktu luang digunakan untuk refreshing seperti nonton TV, baca majalah, atau jalan2 dan makan direstorant dengan teman. Bagaimana dengan Doa? punyakah kita waktu untuk Doa? untuk apa kita berbincang2 dengan Tuhan?

Pada dasarnya setiap manusia haus akan: kebahagiaan, cinta, ketentraman, keamanan, kenyamanan, dan kedamaian. Cara refreshing seperti diatas adalah upaya setiap manusia untuk memperoleh kenyamananan hidup dengan melepas kejenuhan atau kelelahan dan untuk menikmati hasil dari jerih payahnya. Tapi semuanya itu bersifat sementara, yaitu, memuaskan hanya saat itu saja. Setelah kembali bekerja, kehausan itu akan timbul kembali. Tuhan Yesus dalam cerita injil diatas menawarkan "The Living Water" barangsiapa minum air ini dia tidak akan haus lagi. Dia mengerti kehausan setiap manusia dan Dia mempunyai jawabannya.

Apa itu the Living Water? Living Water adalah Firman Tuhan yg memberikan kehidupan. "Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." ( Yesaya 55:10-11). Firman Tuhan kita temukan dalam kehidupan doa sehari hari dan Ia akan memberikan segala yang diperlukan dalam hidup kita. Saya sendiri adalah saksi hidup bagaimana Firman Tuhan yang datang dalam hati saya telah banyak menyelamatkan saya, memberikan penghiburan, mempertobatkan saya, menguatkan keputusan saya dalam hal2 besar, dan menuntun saya ke jalan yg benar. Kalo melihat balik, jikalau dulu saya menjalani hidup tanpa Firman Tuhan, maka saya yakin tidak akan seindah sekarang ini; Saya yakin saya banyak menemukan jalan buntu karena keputusan2 saya yg salah; Juga banyak cara hidup yang melenceng yg tidak akan membawa kebahagiaan dikemudian hari tetapi dekat dengan air mata kesedihan. Firman Tuhan saya dapatkan lewat doa, Ekaristi, waktu membaca kitab suci, atau dari nasihat orang2 bijak dalam perkumpulan2 doa. Firman itu sungguh hidup bagi saya karena Ia bisa menjawab kehausan hidup saya tepat pada waktunya. Dan itu bukan hanya kebetulan semata, karena ini terjadi berulang kali. Nothing is random but everything is in order.

Yesus sering mengetuk hati kita dan Ia ingin berfirman dengan kita. Tapi seringkali kita cuek terhadap panggilan tersebut. Pada saat ketukan hati itu datang, kita lebih memilih nonton sitcom/sinetron di TV ketimbang berdoa, atau kita lebih memilih membaca majalah gossip daripada membaca kitab suci. Tuhan tidak ingin merampas kebebasan kita atau mengurangi "fun" dalam hidup ini. Tapi Dia ingin menambahkannya sehingga apa yang kita punya adalah berkelimpahan bukan hanya cukup. Dia ingin kita "thrive " dan bukan hanya "survive" dalam hidup ini. Nonton, jalan2, main games, atau malas2an di sofa memang bisa membuat kita "survive/lolos" dari hari ke hari untuk keluar dari kejenuhan dan rutinitas pekerjaan. Tetapi Doa membuat hidup kita menjadi "Thrive (bertumbuh subur)", " Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah ( Yer 17:8).
Karena lewat kehidupan Doa, Firman itu masuk dan membasahi hati kita, memberikan pertumbuhan, dan memuaskan kehausan setiap manusia.

Hari sabtu kemarin, saya jalan2 ke Death Valley, CA. Suatu padang gurun dengan kondisi ekstrem yang pada musim panas bisa mencapai 57 derajat celcius. Namanya padang gurun, tanahnya adalah batu2an dan pasir sehingga sulit sekali tanaman untuk hidup karena tidak ada air. Tapi karena curah hujan yg tinggi dan tidak seperti biasanya tahun ini, padang gurun yg biasanya gersang ini terlihat hidup dan indah karena banyak bunga2 kecil yang muncul ( liat foto diatas). Begitu pula hati kita yg kering saat menerima "Air" dari Tuhan, hati kita akan menjadi indah dan hidup. Seorang Evangelist Katolik, Jesse Romero, pernah mengatakan kepada saya " Happiness is a state of mind, it comes from inside and not outside" Hati yang indah akan menyinarkan hidup yang bahagia karena kebahagiaan datang dari dalam hati bukan dari luar, dan sumber kebahagiaan itu adalah Yesus, Firman yang hidup, The Living Water! yang kita temukan saat kita menjawab panggilannya yaitu dalam Doa.










Wednesday, February 20, 2008

Janji Tuhan: Berkelimpahan Dalam Hidup

Sejak pertama kali, Tuhan selalu mempunyai niat yang amat baik bagi semua ciptaannya, yaitu memberkati mereka dalam kelimpahan dan kebahagiaan. Tuhan tidak meninggalkan apa yang telah diciptakannya setelah hari ke-6 dan beristirahat, tetapi Dia selalu memelihara mereka dalam Kasihnya. Tuhan tidak perlu beristirahat pada hari ke-7 karena Dia maha kuasa. Tapi hari ketujuh diperuntukkan untuk manusia ( Markus 2:27). Pada hari ke-7 Tuhan memberkati seluruh ciptaannya dan memberikan dirinya untuk mereka sehingga relasi antara sang pencipta dan ciptaannya tidak terputus. "Sheba" (1) dalam bahasa Ibrani berarti "Oath-swearing/sumpah/sakramen" diturunkan dari kata angka "tujuh" dalam bahasa Ibrani juga. Dan "oath-swearing" jaman sekarang ini selalu digunakan dalam sakramen perkawinan antara kedua mempelai agar mereka setia satu sama lainnya atau dalam pengadilan/sumpah jabatan. Jadi pada hari ke-7 bukan Tuhan beristirahat tetapi Dia mengikat dirinya dengan ciptaannya dan ikatan ini seperti ikatan perkawinan. Oleh karena itu kita harus menyucikan hari Tuhan karena hari itu adalah hari untuk mengenang kasih Tuhan kepada ciptaannya seperti layaknya hari perkawinan.

Karena Tuhan tidak pernah meninggalkan ciptaannya dan Ia selalu setia, maka niat Tuhan pun sama dari dulu, sekarang ,dan selama2-nya ( Ibrani 13:8) yaitu memberkati manusia dengan berkelimpahan dan kebahagiaan. Waktu kita mendengar kata berkelimpahan, selalu hal yang pertama yang kita pikir adalah "uang". Padahal uang adalah hanya salah satu bagian untuk menunjang kehidupan yang bahagia. Waktu saya berbincang2 dengan saudaraku dalam Kristus, my mentor, Chanuka Erdita, dia kutip dari buku (Speedwelath by T. Harv Eker) "Wealth is not just money...Money is a convenient symbol that represents and measures the values of goods and services exchanged between people." Buat orang2 yang terpanggil dalam kehidupan berkeluarga, uang memang salah satu cara untuk hidup layak didunia ini tetapi tetap bukan satu ukuran mutlak untuk kebahagiaan dan hidup berlimpah. Contoh: banyak cerita nyata yaitu orang yg sudah berkelimpahan uang merubah hidupnya menjadi sederhana dan banyak berderma bagi orang2 miskin karena disitu ia akhirnya menemukan kebahagiaan. Bagi orang yang hidupnya terpanggil ke kehidupan klergi atau pelayanan penuh, seperti blessed mother Teresa atau St. Francis Asisi, uang bagi mereka semakin rendah prioritasnya dan mereka tidak begitu memerlukannya seperti bagi mereka yang dipanggil untuk hidup berkeluarga. Tetapi nyatanya mereka tetap hidup berkelimpahan dan bahagia. Tuhan tidak pernah melarang orang menjadi kaya dalam cerita injil Lukas 12, tetapi yang menjadi kesalahan atas orang kaya ini adalah dia bertumpu pada kekayaannya dan berpikir bahwa bahagia datang dari banyaknya kekayaan(3). Tuhan melarang kita berbuat seperti itu karena Tuhan tidak mau kita berjuang susah payah untuk menjadi bahagia tetapi akhirnya tidak menemukan apa apa pada akhir perjalanan kita. Karena kebahagiaan letaknya adalah dalam relasi kita dengan Tuhan bukan dengan kita dan barang dunia.

Tuhan ingin memberkati kita secara berlimpah dalam segala aspek kehidupan kita, contoh: dalam pekerjaan, dalam keluarga, sekolah, relasi sosial antara teman dan saudara, dalam kesehatan, dalam keturunan, keselamatan, dan yang lain2 (lihat Ulangan 28: 1-14). Jadi, jangan kita hanya berburu uang untuk mencari kebahagiaan tetapi perhatikanlah yang lain dalam hidup kita. Kadang, hal2 yang kecil suka terlupakan, contoh: pola makanan kita; apakah kita sehat dengan pola makanan seperti sekarang ini? makan makanan berminyak atau fastfood karena sibuk bekerja sehingga angka kolesterol kita 250? Dengan makan sembarangan berarti kita tidak mempratekkan hidup secara berkelimpahan. Apakah kita punya banyak dendam atau sakit hati dengan saudara2 kita atau teman2? berusaha menjauhi mereka kalo bertemu? Apakah kita terlalu sibuk bekerja untuk mencari uang, sehingga olah raga pun tidak termasuk dalam agenda kita. Atau jalan2 dengan keluarga tetapi tidak pernah lepas dari cellphone untuk membicarakan bisnis. Apakah gunanya uang kalo kita tidak sehat? apakah gunanya uang kalo keluarga tidak akur? apakah gunanya uang kalo hidup tak tentram karena banyak musuh. Karena hal2 demikian tidak bisa dibeli oleh uang. Kalo kita masih pelit untuk berderma kita juga belum hidup dalam berkelimpahan karena orang yang tidak memikirkan orang lain tidak akan damai hidupnya dan mereka seperti orang yang sakit perut. Sakit perut? yah betul! bayangkan kita makan terus dan menerima terus sekenyang-kenyangnya tanpa pernah buang air besar, bagaimana rasanya? demikian pula hidup kita, janganlah kita egois dan hanya menerima terus, tetapi kita juga harus menyumbang bagi saudara2 kita yang miskin.

Ulangan 28: 2 berkata demikian " Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu..." Suara Tuhan/Firman Tuhan yang utama adalah : Kasihilah Allahmu dengan segenap tubuh, jiwa, dan Rohmu dan kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.
Apabila kita melakukan 2 perintah utama ini, maka kita berada dalam jalan yg benar, yaitu jalan menuju kelimpahan dan kebahagiaan. Dan apapun panggilan kita, jalankanlah dengan Kudus.

Referensi:

(1) A Father Who Keeps His Promises Scott Hahn
(2) Alkitab Deuterokanonika 1976
(3) The Root of All Evil Marcellino D'Ambrosio, Ph.D.