Sponsor/Adverstisement

Search This Blog

Thursday, March 27, 2008

Misi Bukan Permisi Setelah Paskah

Baru2 ini kita telah melewati Paskah, suatu peristiwa yang sangat besar yang pernah terjadi dikolong langit dan dalam sejarah manusia, yaitu kematian dikalahkan oleh Cinta. Kita yang ditakdirkan untuk mati dan tidak pernah hidup lagi sekarang boleh mengenal kebangkitan badan dan kehidupan abadi yang penuh kebahagiaan tanpa ada kesedihan setitik pun. Paskah adalah seperti kita dibebaskan dari "death penalty" dan nggak main2 biaya tebusannya, yaitu Darah dan Nyawa Yesus sebagai gantinya.

Paskah adalah acara liturgi terbesar dalam kalendarGereja Katolik tetapi yang paling less appreciated. Biasanya setelah paskah banyak orang langsung kembali kedalam kehidupan normal tanpa merasa "something" atau berhutang budi dari kenangan atas sengsara Yesus. Kita tidak sendirian, murid2 Yesus dulu pun demikian. Lihat Petrus yang disuruh Yesus untuk menjadi penjala manusia( Mrk 1:17), apa yang ia lakukan setelah Yesus wafat disalib? Petrus kembali menjadi penjala ikan! Sampai akhirnya Yesus datang lagi kepada Petrus dalam wujud yang lain dan mengulang kejadian yang dahulu Dia pernah lakukan yaitu menyuruh Petrus menebarkan jalanya kembali yang setelah seharian tidak mendapatkan apa2 dan akhirnya perahu mereka kepenuhan oleh hasil tangkapannya (Yoh 21:1-14). Saat itu Petrus mengerti bahwa itulah Yesus sang Guru yang tidak mati melainkan bangkit dari kubur. Setelah mendarat, Yesus maju ke depan memecah2 Roti dan memberikannya kepada mereka. Dua orang murid Yesus yang sedang jalan ke desa Emaus juga sedang bingung setelah sang Guru wafat dikayu salib. Yesus dalam wujud lain berbincang2 dengan mereka selama perjalanan ke Emaus dan pada akhirnya mata mereka terbuka dan hatinya terbakar sukacita. Setelah menjelang malam Yesus memecah2 roti dan tiba2 menghilang dari antara mereka dan yang tinggal hanyalah Roti (Lk 24:35-48). Sounds familiar? Yes! Roti=Yesus=Ekaristi, Yesus adalah Roti dari Surga, makanan untuk Roh kita. Cintanya yang membuat Roh dan jiwa kita kenyang dan tentram.

Penampakan Yesus kepada murid2nya adalah untuk mengingatkan misi mereka dan menguatkan hati mereka bahwa biarpun Yesus tlah tiada, tetapi Yesus menjanjikan seorang pendamping, "parakletos", sang penghibur, Roh Kudus yang akan menyertai mereka selalu dalam misi dan pekerjaannya. Yesus pun tidak akan pernah meninggalkan mereka biarpun secara fisik Dia tidak ada disitu. Misi ini adalah untuk menyebarkan kepada semua orang bahwa Yesus telah mati dikayu salib dan bangkit dari antara orang mati telah memenuhi nubuat Yesaya yaitu: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang"

Tuhan perduli terhadap orang2 miskin yang tidak pernah diperhatikan hak2nya. Sungguh perduli sampai Ia tidak memperdulikan dirinya sendiri. Tuhan menaruh hati kepada mereka yang tertindas oleh perbuatan2 orang curang dan sombong, Tuhan selalu menemani mereka yang kesepian dan yang terasing dari lingkungannya, dan Tuhan selalu dekat dengan orang yang hatinya hancur. Tuhan ingin memulihkan semuanya, membela orang benar dan mengangkatnya tinggi2. Melepaskan segala kesusahannya dan memberikan mahkota yang telah dijanjikannya. Kemenangan orang benar tiada bandingnya dengan kesusahan yang mereka alami (Roma 8:18). Sungguh pada akhirnya ada berkat dan pahala bagi mereka yang setia pada kebenaran dan kegentaran, ketakutan, hukuman bagi mereka yang semena2 melakukan kekejian seolah2 mata Tuhan tertutup.

Misi ini harus kita teruskan dalam jaman modern sekarang ini. Masih banyak orang2 miskin yang tidak pernah diperhatikan nasibnya, masih banyak orang2 kecil yang tertindas semena2 oleh orang2 yg berkuasa dan picik, masih banyak orang2 yang bersusah payah dalam hidupnya. Di dunia modern ini dimana banyak orang menyembah harta daripada Tuhan, mengejar kedudukan daripada keharmonisan keluarga, menyerahkan kekudusan kepada kesenangan sementara, banyak manusia yang terbelenggu hidupnya. Masih banyak saudara2 kita yang hidup dalam ketakutan, yaitu ketakutan akan masa depan atau sesuatu yang "unknown". Banyak juga saudara2 kita yang kesepian dan hampa hatinya biarpun mereka telah memiliki segalanya. Ada juga yang hatinya teriris2 karena hubungan/relasinya dengan seseorang, atau ada juga yang menghadapi banyak cobaan dalam hidup. Mereka semua memerlukan Yesus yang datang untuk menghilangkan semuanya itu dan menggantikannya dengan kehidupan berkelimpahan di jaman ini dan jaman yang akan datang.

Itulah misi kita setelah paskah! bukan kita permisi setelah Paskah karena kesibukan kita masing2. Tetapi ini yg harus kita lakukan yaitu menolong sesama yang kesusahan agar semua orang hidupnya boleh penuh dengan cinta bukan dengan kesulitan, beban, dan kesedihan. Cinta itu telah dibayar mahal oleh Yesus, sehingga janganlah kita sia2kan. Sebarkanlah cinta Yesus itu dimanapun kita berada, di tempat kerja, disekolah, dalam keluarga sendiri, dalam pesta, dalam ngumpul2 sama teman. Bukan dengan datang membawa kitab suci dan berkhotbah didepan mereka, tetapi biarkan sikap, tutur kata, pikiran dan kelakuan kita menjadi khotbah itu. Biar hidup kita boleh menjadi contoh/role model sehingga orang2 disekitar kita bisa melihat kemenangan demi kemenangan dalam setiap fase hidup kita. Sehingga mereka menjadi percaya bahwa kita ada dalam naungan Tuhan yang maha besar! Dia selalu membela hak orang benar!

Dalam cerita injil diatas, Yesus selalu berbincang2 dan selalu memecah roti saat Dia menampakan diri kepada murid2nya untuk menguatkan panggilan mereka. Maka dalam menjalankan panggilan dan misi dijaman modern ini, kita pun tidak boleh terlepas dari Firman dan perjamuan "Roti" tersebut. Firman dan Roti itu ada dalam Ekaristi yaitu dalam bentuk liturgi sabda dan liturgi Ekaristi( Breaking of the Bread). Kita harus selalu dekat dengan firman Tuhan sehingga hati kita terbakar dan berkobar2 sukacita sperti murid Yesus diatas. Roti yang hidup adalah bekal untuk perjalanan misi kita. Coba tentukan misi dan panggilan kita setelah paskah ini, janganlah kita takut gagal, merasa tidak layak, dan tidak percaya diri. Tuhan tidak memerlukan orang2 yang talented (penuh dengan talenta) tapi dia memerlukan orang2 yang available( bersedia). Karena Tuhan sendiri yang akan bekerja lewat kita dan kita adalah sebagai pensil ditangan Tuhan, dia yang menggerakan, dia yang menulis, dia yang berpikir (Blessed Mother Teresa). Mother Teresa juga mengatakan "don't do great things with small love but do small things with great Love". Tersenyum dengan penuh cinta terhadap orang2 yang kita ketemui hari ini adalah sudah merupakan bentuk evangelisasi. Apabila kita mendengar suara Tuhan hari ini, janganlah mengeraskan hati kita tetapi katakanlah demikian " Lord I am not able but I am available!"

Picture by mundoo http://www.flickr.com/photos/mundoo/293522076/ some rights reserved

Wednesday, March 19, 2008

Lent is Spring Cleaning For The Spirit

Sudah menjadi budaya bagi orang2 di Amerika Utara sini bahwa setiap musim semi (spring) mereka bersih2 rumah terutama garasinya yang penuh dengan barang2 yang tidak terpakai. Mereka menamakannya "Spring Cleaning". Mungkin juga rumah kita sering penuh dengan barang2 yang sudah tidak terpakai tapi kadang masih sayang untuk membuangnya dan akhirnya barang2 itu kita terus simpan dan kalo pindahan, kita terus membawanya.

Kebetulan masa Prapaskah disini disebut "Lent" dan selalu jatuh pada musim semi. Bahkan kata Lent sendiri artinya adalah "Spring" dari kata anglo saxon Lecten (old english) (1). Kalo tradisi orang2 amerika pada masa spring adalah berbenah dan membersihkan rumahnya maka secara Spritual kita pun harus mempunyai tradisi yang sama. Lent (Spring) adalah waktu kita membersihkan kotoran2 yang ada di hati kita selama ini yaitu segala dosa2 kita. Lent juga bukan hanya pembersihan secara Spiritual, tetapi semuanya, yaitu tubuh, jiwa, dan Roh. Karena pertobatan membawa pemulihan bukan hanya pada spiritual level saja, tetapi juga mencakup tubuh, jiwa, dan Roh. Sperti halnya dosa, dosa merampas kehidupan abadi Adam dan Hawa sehingga mereka mengenal kematian tubuh dan juga rohani. Sebaliknya pertobatan membawa/memulihkan tubuh, jiwa, dan rohani yg terkorupsi oleh dosa. Seperti diceritakan di Lukas 15 tentang anak yg hilang. Waktu anak itu pulang, dia diberikan jubah, cincin, sepatu, dan dipilihnya lembu jantan sebagai hidangannya. Secara simbolis, anak yg hilang itu dipulihkan dalam tubuh, jiwa, dan Rohnya. Cincin melambangkan pemulihan spiritual yaitu hubungan anak dan Bapa; sepatu melambangkan pemulihan/pembebasan jiwa yaitu suatu jiwa yang bebas dan bukan seorang budak lagi; Jubah melambangkan pemulihan status bahwa dialah ahli waris seperti layaknya seorang anak Raja. Dan yang terakhir adalah lembu jantan, melambangkan pemulihan jasmani setelah dia menderita kelaparan akhirnya dia dikenyangkan. Bapanya memulihkan segalanya dan Bapanya bersuka cita waktu anaknya yg hilang datang karena Bapanya telah mempersiapkan semuanya ini.

Tuhan pun menunggu kita, yg terus berdosa ini, untuk kembali kepadanya. Dia akan memulihkan jasmani, rohani, dan kejiwaan kita saat kita bertobat kepadanya. Tubuh, jiwa, dan Roh saling berkaitan. Maka sering kita jumpai seseorang mendapatkan kesembuhan jasmani ketika dia datang bertobat kepada Tuhan dan menyesali semua dosanya. Juga banyak orang yang mengalami kebebasan dalam jiwanya saat mereka mengampuni orang yang bersalah kepada mereka sehingga yang tadinya jiwanya pemurung, sekarang bisa lebih ceria. Apapun yang kita alami sekarang, marilah kita datang kepada Tuhan, yang selalu menunggu kita, sehingga hidup kita dipulihkan dalam segala aspek. Jadi mari kita check diri kita masing2 dan bukalah hati kita agar Tuhanlah yang memeriksa dan menyelidiki hati dan batin kita(Mzm 26:2).

Pertama2 check spiritual kita: Apakah kita punya Roh telah kenyang "makan" atau tidak pernah "makan". Sama sperti badan kita, Roh kita pun perlu makan makanan Rohani. Makanan Rohani kita adalah cinta Tuhan dan Firmannya. Cinta Tuhan kita dapatkan saat kita berdoa, merenungkan Firmannya, menolong sesama, dan Ekaristi. Untuk jiwa kita, apakah kita masih hidup dalam ketakutan dan depresi? atau dalam kepahitan tertentu. Kalo iya...pasti ada sumbernya, telusurilah sumbernya itu biar Tuhan memberikan pembebasan. Mungkin karakter kita kasar karena dulu banyak kepahitan dalam hidup kita, atau pemarah karena terus menerus menyimpan dendam terhadap seseorang, atau mungkin juga penakut karena sering diejek dan tidak dianggap pada waktu kecil. Apapun keadaannya, Tuhan ingin kita mempunyai jiwa yang kuat, bebas dan bahagia. Untuk badan kita, apakah kita sudah hidup sehat? menyempatkan waktu berolah raga dan menjaga apa yang kita makan? Badan adalah bait Roh Kudus (1Kor 6:19) oleh karena itu kita harus menjaganya. Biar Badan ini boleh terus sehat sehingga bisa dipakai oleh Tuhan untuk karyanya sampai waktu yang telah ditentukan; Biar badan ini boleh menikmati berkat Tuhan sampai pada waktunya, melihat anak2 kita dewasa, berkeluarga, dan mandiri.

Yesus ingin membuat semuanya menjadi indah! janganlah kita membawa beban dosa kita terus menerus, tetapi saat inilah saat yang tepat untuk membuang apa yang tidak perlu dalam hati kita. Mulailah berbersih di hati kita dan datanglah kepada Yesus hai semua orang yang berbeban berat, letih, dan lesu, Dia akan memberikan kelegaan bagi kita! (Mat 11:28)


Reference:
1. Meaning of Lent Fr. Willliam Saunders